AKU MEMAKNAI ITU


Aku memaknai itu kok :’)
Dari awal kamu pergi, aku sudah merasakan itu. Apa yang akan terjadi, bagaimana kedepan. Ya walaupun semu. Sebenarnya, aku benar-benar tak ingin melakukan itu. Tapi kamu mendukung dan pertanyaan yang kamu lontarkan bukan semata tipu daya. Sepanjang perjalanan itu, kamu benar-benar membuatku remuk dari segi manapun. Aku yang awalnya hanya ingin agar kamu mempertahankan dan menyuruh ku untuk memperjuangkanmu tapi tidak. Hanya saja kamu menanggapi dengan gampangnya. Sungguh, aku ingin segera memperhentikan ini. Tapi itu bener-benar terjadi. Aku sadar, kamu tak lagi mau diperjuangkan olehku dan ingin kita menjadi kamu dan aku. Aku bisa apa, kamu sudaah seperti itu. Aku harus bagaimana ? Aku tak mungkin dengan gampangnya meneteskan air mata didepanmu. Dan saat itupun aku haru pura-pura tegar. Ah ya sudah, kamu mau itu dan aku tak bisa memaksa apa-apa. Kamu sudah berbeda, aku bisa apa. Kamu memang ingin pergi dan bosan denganku mau gimana lagi. Aku tak mungkin mencegah jika kamu akan pergi. Aku pasti yakin ini awal dari kekuatanku melihat kamu pergi. Walaupun aku tau kamu juga sakit. Dan itu udah bener-bener nihil. Aku hanya ingin cepat hari esok dan tidur dan lupa akan semuanya, dan mengubur dalam-dalam rasa yang masih tertinggal ini. Dan aku sebisa mungkin menutupi kelemahanku dan tak akan lagi mencarinya.
Awalnya aku sedikit berhasil, tapi gagal. Kadang berhasil lagi. Aku tau keberhasilan itu pasti ada halangan dan rintangannya. Pasti aku akan berhasil suatu saat. Karna disaat kamu mengabaikanku, aku selalu memperjuangkanmu. Memang baru kali ini aku merasakan ini. Jika aku bodoh, dan salah Allah pasti akan membimbingku kok. Aku tau kamu kenapa seperti ini, kamu menganggapku salah. Dan sesakit apapun aku merasakan itu, aku pasti selalu mencoba memulihkannya. Kamu memang bukan orang asing dalam hidupku, tapi kamu mengukir sendiri menjadi yang paling diasingkan. Hey, kamu tau aku bukan seseorang yang gampang memaafkan memang dan aku juga akan mengingat kesalahan itu. Tapi aku ingat dibalik kesalahan itu, kamu juga pernah membagi kebaikan kepadaku kan? Buat apa berlarut pada kebencian. Hidup itu layaknya air mengalir terus. Sudah tak ada gunanya aku mengungkit itu, belajarlah dewasa. Tapi sayangnya kamu tak menghargai itu. Kamu tetap berjalan di egomu. Kamu tak bisa memaknai ini semua. Senyum yang kau torehkan kepadaku sangatlah bermakna dan membuatku merasa lebih baik. Memaafkan terlebih dahulu jauh lebih baik, dan kesalahan adalah pelajaran. Terimakasih karenamu, aku tau dan belajar tentang banyak hal. Semoga kamu bisa menjadi yang lebih baik yaa, kamu tambah dewasa, dan aku Cuma pengin kamu akan selalu belajar dari kesalahan.

Bye: Warih KusumaH

Comments

Popular posts from this blog

8 Wanita Mirip Barbie

Profil Negara Maju di Dunia

PROFIL STANZA BOY BAND