PANDA
Angin bagai sendu, tak bercahaya Langkah merangkai sebuah kata Untuk sebuah rasa yang tidak dipercaya Haruskah tak berangan atau malah bertahta? . . Hehehe itu cuma pembuka aja yaa... Punya rasa? Angin yang bertiup tentu sampai pada tujuannya walaupun dalam jalannya ia mampu berbelok-belok. Mengapa? Takdir? Karena jika angin itu datar maka mungkin tercapai dalam waktu lebih lama, tidak mampu semua merasakan, dan bisa saja hambar menabrak tidak sampai tempatnya. Apa kabar duhai orang yang ku panggil panda? Bukan insannya layaknya panda, tapi sesuatu yang membuatku menyamarkannya panda. Bukan orang masa lalu, bukan juga insan yang ku kagumi. Lantas? Entah, raga dan rasa terombang-ambing hingga membuatku ya ini ya itu. Tapi banyak keanehan, bersyukurnya he can make me better. Better in all segi kehidupan. Padahal he is very very simple person and not special. Im confused too. Why? I have not a reason to explain this feel. Its difficult. Sorry, bahasa ku emang masih acak-acakan b