Sekali kecewa, pudarlah kepercayaan

Sekali kecewa, Pudarlah kepercayaan

Memang, 

kepercayaan, kesetiaan, dan menjaga mahal harganyaa. Mahal, bukan selalu berarti price  atau harga. Mahal disini bermakna sekali hilang dan hancur maka akan terasa hilang berwaktu-waktu.

Seseorang meminta dan menitipkan kepercayaan, kesetiaan untuk dijaga tidak pada semua orang. Bisa jadi hanya padamu ia menitipkannya, sungguh beruntung bukan?

Mengapa kamu tak menjaganya dengan baik keberuntungan itu? Apa kamu tidak mau ataukah kamu anggap itu sepele dan tak perlu dijaga? Heyy heyy sadarlah. Jika orang yang menitipkan itu tahu kamu tak menjaganya dengan baik, bisa jadi orang itu tak akan menghargaimu lagi sebagaimana apa yang kamu lakukan padanya. Jika kamu adalah sahabat baik baginya, bisa jadi kerenggangan akan menjadi variabel dependennya. Apakah kamu tidak merasa rugi? Ataukah kamu berfikir masih banyak disekelilingmu, jadi kehilangannya bukan sebuah problem yang merugikan. 

Kadang, diri juga merasakan bagaimana sebuah kepercayaan itu kita beri malah disia-siakan.

Bukan tak memaafkan, tetapi rasanya akan enggan untuk membagi apa yang biasanya dibagi lagi. Walaupun, belum tentu orang yang mengecewakan sepenuhnya salah. Bisa jadi, kesalahan itu atas diri sendiri yang mendahului melakukannya.

Kepercayaan itu luas, dan kekecewaan itu dalam dan menahan.

Maka, genggamlah kepercayaan itu hingga akhirnya kamu tak akan kehilangan kepedulian dan kenyamanan. Ingatlah, tak selalu yang lain lebih baik yang biasanya. 

Untukmu, yang pernah menghilangkan kepercayaanku atas perasaan yang selama ini bertahan.

Terimakasih, semoga diri akan menyadari bahwa kamu belum pantas menjadi pemegang arti itu. Sadarlah, aku tak mungkin membenci dan membalasnya. Bagiku, itu ga guna. Tapi, ketika harapan itu datang kembali, akan menjadikan tak mudah untuk memberinya kembali. Memang, apapun dan siapapun dapat menjadikan kita terlena terlebih ketika hati selalu ingin memberinya output positif. But, kepercayaan itu tidak akan patah ketika memang masing-masing mau mengakui kesalahan dan jujur baik didepan ataupun dibelakang.

-Terimakasih-

-21118-