Perkembangan Kurikulum di Indonesia


MAKALAH

PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
 DARI MASA KE MASA

Image result for logo uns

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Disusun Oleh :
Warih Kusuma Hastuti
K7616069



Progam Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2016
DAFTAR ISI

Judul.....................................................................................................................1
Daftar Isi...............................................................................................................2
Kata Pengantar.......................................................................................................3
BAB I Pendahuluan................................................................................................4
A.    Latar Belakang............................................................................................4
B.     Rumusan Masalah........................................................................................4
C.     Tujuan Penulisan.........................................................................................5
D.    Manfaat Penulisan.......................................................................................5
BAB II Pembahasan...............................................................................................6
A.    Perkembangan Kurikulum di Indonesia.........................................................6
B.     Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum di Indonesia......................................21
BAB III Penutup..................................................................................................27
A.    Saran........................................................................................................27
B.     Kesimpulan...............................................................................................27
Daftar Pustaka......................................................................................................28
















KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Perkembangan Kurikulum dari Masa ke Masa”.         Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan sebagai pengganti dari jadwal kuliah yang kosong pada hari Senin, 7 November 2016.
            Selesainya penyusunan makalah ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada  :
1.      Bapak Budi Wahyono M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Pendidikan yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
2.      Semua teman – teman Pendidikan Ekonomi Kelas B Universitas Sebelas Maret 2016 yang telah mau bekerja sama dengan baik.
3.      Secara khusus saya juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat dan bantuan serta pengertian yang besar kepada saya, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
            Dalam penulisan makalah ini saya menyadari masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh saya sebagai penulis. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Kamis, 17 November 2016
            Penulis,


Warih Kusuma Hastuti
NIM. K7616069
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
                  Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin maju tentu saja menimbulkan berbagai pengaruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya dalam bidang pendidikan yaitu dengan perubahan kurikulum. Mulai dari kurikulum yang digunakan pertama kali sejak Indonesia merdeka yaitu kurikulum 1947,  1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997, 2004, 2006, dan sekarang 2013.
                  Istilah kurikulum (curriculum) itu berasal dari kata curir yang berarti pelari dan curere yang berarti tempat berpacu. Pada awalnya istilah kurikulum digunakan dalam dunia olahraga yang diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh sebuah medali atau penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh sebuah penghargaan dalam bentuk ijazah. Kurikulum juga dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan oleh guru sebagai pegangan dalam proses belajar-mengajar.
                  Kurikulum yang berkembang di Indonesia tidak terlepas dari sejarah perkembangan pendidikan bangsa Indonesia sendiri. Dimana sudah sejak zaman kolonialisme bangsa Indonesia mengenal sekolah dan kurikulum. Setiap generasi yang  satu dengan yang lain memiliki kurikulum yang berbeda. Seringkali kurikulum yang digunakan di Indonesia itu sesuai dengan kehendak pemimpin yang berkuasa pada waktu itu.
                  Berubahnya kurikulum dari saat itu hingga saat ini merupakan acuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan memajukan pendidikan di Indonesia. Dimana pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia. Sehingga dalam melakukan perubahan kurikulum tidak dilakukan dengan sembarangan. Untuk itu sangatlah penting kita mengetahui perubahan kurikulum yang terjadi di negara Indonesia.




B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah perkembangan kurikulum yang terjadi di Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga sekarang?
2.      Apa saja kekurangan dan kelebihan masing-masing kurikulum yang digunakan di Indonesia dari awal kemerdekaan hingga sekarang?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui perkembangan kurikulum yang digunakan di Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga sekarang.
2.      Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan kurikulum yang digunakan di Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga sekarang.

D.    Manfaat Penulisan
1.      Menambah wawasan baik bagi pembaca maupun penulis tentang perkembangan kurikulum dan kelebihan serta kekurangan masing-masing kurikulum yang terjadi di Indonesia mulai dari sejak awal kemerdekaan hingga sampai saat ini.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Perkembangan Kurikulum di Indonesia
                  Kurikulum di Indonesia pernah berganti sebanyak sebelas kali. Perubahan kurikulum di Indonesia yaitu terjadi pada tahun 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997, 2004, 2006, dan 2013.
1.      Kurikulum 1947
                 Kurikulum ini disebut juga Rencana Pelajaran 1947. Kurikulum ini lahir pertama kali yaitu setelah Indonesia merdeka. Kurikulum ini memakai istilah bahasa Belanda yaitu Leerplan yang artinya rencana pelajaran. Kurikulum ini baru dilaksanakan sejak tahun 1950. Inti muatan atau ciri - ciri yang ada dalam kurikulum ini yaitu :
a.         Asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
b.        Arah pendidikan dirubah menjadi lebih bersifat politis, yakni dari yang awalnya berorientasi ke pendidikan Belanda menjadi ke kepentingan nasional.
c.         Orientasinya tidak menekankan pada pendidikan pikiran.
d.        Yang diutamakan dalam kurikulum ini adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan bermasyarakat.
e.         Pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter yaitu manusia Indonesia merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini.
f.         Siswa lebih diarahkan untuk mengetahui cara bersosialisasi dengan masyarakat.
g.        Proses pendidikannya sangat kental dengan kehidupan sehari-hari.
h.        Aspek afektif dan psikomotorik lebih ditekankan dengan pengadaan pelajaran kesenian dan pendidikan jasmani. Oleh karena itu, yang lebih penting adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran bela negara.
i.        Fokus pelajarannya yaitu pada pengembangan Pancawardhana :
1)      Daya cipta                      2)      Rasa
3)      Karsa                              4)      Karya
5)      Moral
j.        Mata pelajarannya diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi.
1)      Moral.                                         4)      Keprigelan (keterampilan).
2)      Kecerdasan.                               5)      Jasmaniah.
3)      Emosional/artistik.
                       Bentuk kurikulum 1947 memuat dua hal pokok :
a.    Daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya.
b.    Garis-garis besar pengajaran (GBP).       
            
2.      Kurikulum 1964
                 Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1947 dan untuk pertama kalinya istilah kurikulum dipakai di Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum terpadu pertama di Indonesia.
         Inti muatan yang ada dalam kurikulum ini yaitu :
a.       Pemerintah memiliki keinginan agar semua rakyat mendapatkan pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD.
b.      Pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana sama seperti kurikulum 1947 yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani.
c.       Mata Pelajaran yang ada pada Kurikulum 1964 adalah :
1)      Pengembangan Moral
a)      Pendidikan kemasyarakatan
b)      Pendidikan agama/budi pekerti
2)      Perkembangan kecerdasan
a)     Bahasa Daerah
b)     Bahasa Indonesia
            c)     Berhitung
d)     Pengetahuan Alamiah
3)      Pengembangan emosional atau Artistik
   a)       Pendidikan kesenian : musik/suara, drama/sastra, tari, dan lukis/rupa
4)      Pengembangan keprigelan
   a)       Pendidikan keprigelan : pertanian, peternakan, industri, koperasi,dll. 
5)      Pengembangan jasmani
            a)         Pendidikan jasmani/Kesehatan
d.      Beberapa mata pelajaran, seperti Sejarah, Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu sosial mengalami perubahan menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Beberapa mata pelajaran, seperti Ilmu Hayat, Ilmu Alam, dsb mengalami perubahan menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
e.       Stuktur program untuk Sekolah Dasar, ada program pembinaan jiwa Pancasila meliputi mata pelajaran (1) Pendidikan Agama, (2) Pendidikan Kewargaan Negara, (3) Pendidikan Bahasa Indonesia (4) Bahasa Daerah, dan (5) Pendidikan Olahraga
f.       Untuk program pengetahuan dasar meliputi mata pelajaran (1) Berhitung, (2) IPA, (3) Pendidikan Kesenian, dan (4) Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
g.      Untuk program kecakapan khusus meliputi mata Pelajaran Khusus.
h.      Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis, yang disesuaikan dengan perkembangan anak.
i.        Cara belajar dijalankan dengan metode yang disebut gotong royong terpimpin.
j.        Pemerintah menerapkan hari sabtu sebagai hari krida. Maksudnya, pada hari Sabtu, siswa diberi kebebasan berlatih kegitan di bidang kebudayaan, kesenian, olah raga, dan permainan, sesuai minat siswa.

3.      Kurikulum 1968
                           Kurikulum ini lahir pada masa orde baru menggantikan kurikulum 1964. Inti muatannya yaitu :
a.       Kurikulum ini sifatnya politis.
b.      Bertujuan untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan, keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama.
c.       Isi pendidikan lebih diarahkan pada kegiatan untuk mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
d.      Muatan materi pelajaran bersifat teoritis atau hanya menitikberatkan pada materi saja, tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan.
e.       Berubahnya struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi Pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
f.       Berorientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
g.      Kurikulum 1968 bersifat correlated subject curriculum, artinya materi pelajaran pada tingkat bawah mempunyai korelasi dengan kurikulum sekolah lanjutan.
h.      Jumlah mata pelajarannya 9, yakni:
1)      Pembinaan Jiwa Pancasila
a)      Pendidikan agama
b)      Pendidikan kewarganegaraan
c)      Bahasa Indonesia
                  d)     Bahasa Daerah
                  e)      Pendidikan olahraga
2)      Pengembangan pengetahuan dasar
a)      Berhitung
b)      IPA
c)      Pendidikan kesenian
d)     Pendidikan kesejahteraan keluarga
3)      Pembinaan kecakapan khusus
                  a)      Pendidikan kejuruan
i.        Siswa hanya berperan sebagai pribadi yang pasif, yang hanya menghafal teori-teori yang ada, tanpa ada pengaplikasian dari teori tersebut. Aspek afektif dan psikomotorik tidak ditonjolkan pada kurikulum ini.
j.        Praktis, artinya kurikulum ini menekankan pembentukan peserta didik hanya dari segi intelektualnya saja.

4.      Kurikulum 1973
                 Kurikulum 1973 kurikulum disebut juga Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Inti muatan Kurikulum 1973 yaitu :
a.       Berorientasi pada tujuan.
b.      Mengunakan pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
c.       Lebih menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
d.      Menggunakan pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) yaitu sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
e.       Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).

5.      Kurikulum 1975
                 Kurikulum ini lahir sebagai tuntutan  ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN 1973, dengan tujuan pendidikan “Membentuk Manusia Indonesia Untuk Pembangunan Nasional Di Berbagai Bidang”. Inti muatannya yaitu :
a.       Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI).
b.      Dikenal dengan “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Maksudnya setiap satuan pelajaran dirinci lagi menjadi petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.
c.       Guru sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran sehingga konsentrasinya kurang terfokus.
d.      Peran guru menjadi lebih penting, karena setiap guru wajib untuk membuat rincian tujuan yang ingin dicapai selama proses belajar-mengajar berlangsung.
e.       Tiap guru harus detail dalam perencanaan pelaksanaan program belajar mengajar.
f.       Struktur program untuk SD meliputi bidang studi (1) Agama, (2) Pendidikan Moral Pancasila, (3) Bahasa Indonesia, (4) Ilmu Pengetahuan Sosial, (5) Matematika, (6) Ilmu Pengetahuan Alam, (7) Olahraga dan Kesehatan, (8) Kesenian, dan (9) Keterampilan Khusus.
g.      Untuk SMP ditambah dengan bidang studi Bahasa Daerah, Bahasa Inggris, dan Pendidikan Keterampilan, baik yang pilihan terkait atau pilihan bebas.
h.      Untuk SMA sudah barang tentu ada bidang studi berdasarkan jurusan, baik IPA dan IPS.
i.        Untuk SMK dikenal dengan kurikulum 1976.

6.      Kurikulum 1984
                 Kurikulum ini sering disebut "Kurikulum 1975 disempurnakan". Inti muatannya yaitu :
a.       Menggunakan process skill approach atau pendekatan proses keahlian. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting.
b.      Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan.
c.       Menggunakan model pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
d.      Ada empat aspek yang disempurnakan dalam Kurikulum 1984, yaitu: (1) pelaksanaan PSPB, (2) Penyesuaian tujuan dan struktur program kurikulum, (3) pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian antara ranah kognitif, efektif, dan psikomotorik, (4) pelaksanaan pelajaran berasarkan kerundatan belajar yang disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing peserta didik.
e.       Berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif.
f.       Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran.
g.      Memberikan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya.
h.      Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan.
i.        Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajar-mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya.
j.        Kurikulum 1984 memiliki enam belas mata pelajaran inti.
k.      Perubahan program jurusan. Kalau semula pada Kurikulum 1975 terdapat 3 jurusan di SMA, yaitu IPA, IPS, Bahasa, maka dalam Kurikulum 1984 jurusan dinyatakan dalam program A dan B. Program A terdiri dari.
a)     A1, penekanan pada mata pelajaran Fisika
b)     A2, penekanan pada mata pelajaran Biologi
c)     A3, penekanan pada mata pelajaran Ekonomi
d)     A4, penekanan pada mata pelajaran Bahasa dan Budaya.
Program B, penekanan keterampilan kejuruan. Tetapi mengingat program B memerlukan sarana sekolah yang cukup maka program ini untuk sementara ditiadakan.

7.      Kurikulum 1994
            Kurikulum 1994 lebih memadukan berbagai kurikulum yang sudah ada sebelumnya. Inti muatannya yaitu :
a)      Terdapat materi muatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.
b)      Dibentuknya Tim Basic Science yang salah satu tugasnya ikut mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini memandang bahwa materi (isi) pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada siswa, sehingga siswa selesai mengikuti pelajaran pada periode tertentu akan mendapatkan materi pelajaran yang cukup banyak.
c)      Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan. Diharapkan agar siswa memperoleh materi yang cukup banyak.
d)      Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi)
e)      Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum inti untuk semua siswa di seluruh Indonesia.
f)       Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.

8.      Kurikulum 1997
                 Merupakan revisi dari kurikulum 1994. Jadi didalam kurikulum 1997 isinya sama dengan kurikulum 1994. Tidak banyak terjadi perubahan. Hanya terjadi perbaikan di beberapa bagiannya.

9.      Kurikulum 2004
Merupakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Inti muatannya yaitu :
a.       Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
b.      Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
c.       Sumber belajarnya bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain yang memenuhi unsur edukasi.
d.      Bentuk penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
e.       bertujuan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsanya.
f.       Memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar yang membangun integritas sosial, serta membudayakan dan mewujudkan karakter nasional.
g.      Peserta didik dikondisikan dalam sistem semester.
h.      Peserta didik dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTEk tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski sesungguhnya antar siswa saling berkompetisi.
i.        Guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
j.        Dalam kegiatan di kelas para siswa bukan lagi objek namun subjek.
k.      Setiap kegiatan siswa ada nilainya.
l.        Mulai di berlakukan pula wajib pramuka sebagai nilai tambah ekstrakulikuler.
m.    Mulai munculnya aspek tambahan pada proses penilaian yakni penilaian pada aspek keterampilan dan penilaian pada aspek sikap, di samping penilaian pada aspek pengetahuan. Namun, pada laporan hasil belajar siswa, ketiga aspek ini akan diproses dan hanya muncul sebagai nilai angka yaitu hasil pengolahan rata-rata ketiga aspek tersebut untuk tiap-tiap mata pelajaran.

10.  Kurikulum 2006
                 Kurikulum 2006 disebut juga KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Inti muatannya adalah :
a.       KTSP bersifat desentralistik. Artinya, segala tata aturan yang dicantumkan dalam kurikulum, yang sebelumnya dirancang dan ditetapkan oleh pemerintah pusat, dalam KTSP sebagian tata aturan dalam kurikulum diserahkan untuk dikembangkan dan diputuskan oleh pihak di daerah atau sekolah.
b.      SD
    
c.       SMP
    
d.      SMA
    
    
e.       Berkurangnya materi pembelajaran yang banyak dan padat.
f.       Tersusunnya perangkat standar dan patokan kompetensi yang perlu dikuasai oleh peserta didik.
g.      Berkurangnya beban tugas guru yang selama ini sangat banyak dan beban belajar siswa yang selama ini sangat berat.
h.      Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
i.        Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
j.        Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
k.      Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
l.        Terbukanya kesempatan bagi sekolah untuk mengembangkan kemandirian sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah.
m.    Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
n.      Peserta didik dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat yang pada akhirnya akan membentuk pribadi yang terampil dan mandiri.
o.      Hanya dideskripsikan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
p.      Guru sendiri yang harus menentukan indikator dan materi pokok pelajaran, disesuaikan dengan situasi daerah dan minat peserta didik.
q.      Kepala sekolah dan guru diberikan otonomi yang lebih besar dalam pengembangan kurikulum dengan tetap memperhatikan karakteristik KTSP, karena masing-masing sekolah dipandang lebih tahu tentang kondisi satuan pendidikannya.
r.        Keberhasilan atau kegagalan implementasi kurikulum di sekolah sangat bergantung pada kepala sekolah dan guru, karena dua figur tersebut merupakan kunci yang menentukan dan menggerakkan berbagai komponen di lingkungan sekolah.

11.  Kurikulum 2013
a.       Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013, Kurikulum 2013 diimpelementasikan secara terbatas pada sekolah perintis, yakni pada kelas I dan IV untuk tingkat Sekolah Dasar, kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK, sedangkan pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI.
b.      Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku.
c.       Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
d.      Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional (seperti PISA dan TIMSS) sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri.
e.       Aspek penilaian
Sikap dan perilaku (moral) adalah aspek penilaian yang teramat penting Ada empat aspek penilaian dalam K-13 :
1)      pengetahuan (KI-3);
2)      keterampilan (KI-4);
3)      sosial (KI-2); dan
4)       spiritual (KI-1)
f.       Mata pelajaran ;
1)      SD/MI
            Pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar pada Kurikulum 2013 disajikan menggunakan pendekatan tematik-integratif. Mata pelajaran, yang kemudian disebut muatan pelajaran, di dalamnya terdiri dari :
a)      Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
b)      Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
c)      Matematika
d)     Bahasa Indonesia
e)      Ilmu Pengetahuan Alam
f)       Ilmu Pengetahuan Sosial
g)      Seni Budaya dan Prakarya (Termasuk Muatan lokal)
h)      Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Termasuk Muatan lokal)
i)        Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)
Semuanya dipadukan dalam satu buku yang dinamakan buku tematik, kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan mata pelajaran Bahasa Daerah.
2)      SMP/MTs
a)        Kelompok A (Wajib)
ü  Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
ü  Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ü  Matematika
ü  Bahasa Indonesia
ü  Ilmu Pengetahuan Alam
ü  Ilmu Pengetahuan Sosial
ü  Bahasa Inggris
b)      Kelompok B (Wajib)
ü  Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)
ü  Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
ü  Prakarya (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
ü  Bahasa Daerah (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)
ü  Bahasa Asing (Sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing)
3)      SMA/SMK/MA/MAK
ü  Kelompok A (Wajib)
a)      Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
b)      Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
c)      Matematika
d)     Bahasa Indonesia
e)      Bahasa Inggris
f)       Sejarah Indonesia
ü  Kelompok B
a)      Seni Budaya (Rupa/Musik/Tari/Teater)
b)      Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
c)      Prakarya (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
ü  Kelompok C (Peminatan)
a)      Peminatan di SMA
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu-Ilmu Sosial
Bahasa dan Budaya

Peminatan Keagamaan

Matematika
Sejarah
Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata pelajaran yang diatur oleh Kementerian Agama. Hanya diwajibkan untuk MA/MAK

Fisika
Geografi

Bahasa dan Sastra Inggris

Biologi
Ekonomi

Bahasa dan Sastra Asing Lain

Kimia
Sosiologi
Antropologi
                                         
ü  Kelompok D (Lintas Minat/Pendalaman Minat)
a)      Peminatan di SMK
ü  Peminatan Bidang Teknologi dan Rekayasa;
ü  Peminatan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi;
ü  Peminatan Bidang Kesehatan;
ü  Peminatan Bidang Agrobisnis dan Agroteknologi;
ü  Peminatan Bidang Perikanan dan Kelautan;
ü  Peminatan Bidang Bisnis dan Manajemen;
ü  Peminatan Bidang Pariwisata; dan
ü  Peminatan Bidang Seni Rupa dan Kriya;

g.      Laporan Belajar
Penilaian untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan huruf dan angka dengan skala 1,00 (D) - 4,00 (A) dengan rincian sebagai berikut :
h.      Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peseta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang di pelajari untuk memiliki kompetensi yang sama .
i.        Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru – pesrta didik-masyarakat-lingkungan alam,sumber atau media lainya .
j.        Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembeljaran secara jejaring (peseta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat di hubungi serta di peroleh melalui internet).
k.      Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (Pembelajaran system aktif mencari semakin di perkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains).
l.        Pola belajar  sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis  tim).
m.    Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia.
n.      Pola pembelajaran berbasis masal  menjadi kebutuhan pelanggan (user) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki peserta didik.
o.      Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monosdiscpline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak atau (multi discipline)
p.      Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
q.      Alokasi waktu per jam pelajaran
1)      SD = 35 menit
2)      SMP = 40 menit
3)      SMA = 45 menit
r.        Banyak jam pelajaran per minggu
1)      SD : Kelas I = 30 jam, kelas II= 32 jam, kelas III=34 jam, kelas IV, V, VI = 36 jam
2)      SMP = 38 jam
3)      SMA = 39 jam
s.       Pramuka menjadi ekstrakuler wajib.
t.        Peminatan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA.
u.      BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa.

B.     Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum di Indonesia
1.    Kurikulum 1947
a.    Kelebihan dari kurikulum 1947 :
ü  Lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.
ü  Mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan bermasyarakat.
b.    Kekurangan dari kurikulum 1947 :
ü  Kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang.
ü  Masih bersifat politis.
2.      Kurikulum 1964
a.    Kelebihan Kurikulum 1964 :
ü  Menggunakan metode gotong royong terpimpin yang berarti mengajarkan kebersamaan.
ü  Pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana.
b.    Kekurangan Kurikulum 1964 :
ü  Masih sentralistik (sistem masih diatur oleh pusat/pemerintah) jadi tiap satuan pendidikan tidak dapat mengatur sistem pendidikannya secara mandiri.
ü  Jumlah pelajarannya hanya 9.

3.    Kurikulum 1968
a.    Kelebihan Kurikulum 1968
ü  Pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
ü  Bertujuan pada pembentukan manusia Pancasila Sejati.
ü  Struktur pendiddikan dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
ü  Bersifat correlated subject curriculum.
b.    Kekurangan Kurikulum 1968
ü  Hanya memuat mata pelajaran pokok saja.
ü  Besifat politis.
ü  Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan.
ü  Siswa bersifat pasif yang hanya menghafal teori-teori.
4.    Kurikulum 1973
a.    Kelebihan :
ü  Di rintis sebagai sekolah Laboratorium.
ü  Menggunakan pendekatan integrative.
ü  Menekankan efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
b.    Kelemahan :
ü  Berdirinya Sekolah Laboratorium yang menghaasilkan kebijakan pembiayaan pendidikan yang terlalu mahal sehingga tidak layak untuk didesiminasikan secara nasional
5.    Kurikulum 1975
c.         Kelebihan Kurikulum 1975
ü  Menggunakan metode PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional).
ü  Peran guru menjadi lebih penting.
d.      Kelemahan Kurikulum 1975
ü  Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
ü  Kurikulum 1975 banyak dikritik.
6.    Kurikulum 1984
a.       Kelebihan kurikulum 1984 (CBSA)
ü  Pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intlektual dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektip, maupun psikomotor.
ü  Mengusung proses skill approach.
ü  Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya.
ü  Orientasi pada tujuan instruksional.
ü  Menggunakan pendekatan keterampilan proses.
b.      Kekurangan Kurikulum 1984 (CBSA)
ü  Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.
ü  Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA, yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajaar model berceramah.
ü  Kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran.
7.    Kurikulum 1994
c.         Kelebihan Kurikulum 1994
ü Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan social. - Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
ü Adanya perubahan dari sistem semester ke sistem caturwulan.
ü Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
ü Guru menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial
d.        Kekurangan Kurikulum 1994
ü Aspek yang di kedepankan dalam kurikulum 1994 terlalu padat.
ü Konsep pengajaran satu arah, dari guru ke murid.
ü Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran.
ü Materi pelajaran yang dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
ü Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman.
8.    Kurikulum 1997
       Pada kurikulum ini tidak ada perubahan yang begitu banyak, karena merupakan revisi dari kurikulum 1994. Perubahan yang terjadi lebih banyak di kurikulum selanjutnya yaitu kurikulum 2004.
9.    Kurikulum 2004
a.         Kelebihan Kurikulum 2004
ü Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan  siswa.
ü Pembelajaran berpusat pada siswa.
ü Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
ü Sumber belajar yang bervariasi.
ü Guru sebagai fasilitator.
ü Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab.
ü Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik
b.        Kekurangan Kurikulum 2004
ü Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KBK dengan kata lain masih rendahnya kualitas sorang guru, karena dalam KBK seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menjalankan pendidikan
ü  Kerancuan muncul bila dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian. Ujian akhir sekolah maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila target kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik atau soal uraian yang mampu mengukur seberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa.
ü  Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
10.  Kurikulum 2006
a.         Kelebihan KTSP
ü Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
ü Pembelajaran berpusat pada siswa.
ü Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
ü Sumber belajar yang bervariasi.
ü Seorang guru benar-benar digerakkan menjadi manusia yang professional yang menuntut kekereatifitasan.
ü Guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada.
ü Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
ü Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
ü Kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan
b.      Kekurangan KTSP
ü  Minimnya sosialisasi dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung pendidikan dan terutama sekali kesiapan guru dan sekolah untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.
ü  Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
ü   Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP .
ü  Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan.
ü  Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untuk mendapatkan tunjangan profesi.
11.  Kurikulum 2013
a.    Kelebihan
1)        Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
2)        Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
3)        Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia dini.
4)        Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
5)        Menuntut siswa yang aktif.
6)        Memberikan waktu luang pada siswa untuk hari sabtu libur.
7)        Melatih siswa untuk berani mengemukakan ide yang kreatif dan inovatif.
b.    Kelemahan
1)        Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
2)        Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
3)        Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
4)        Tidak efektif karena dengan sistem  belajar lima hari justru melelahkan siswa karena harus pulang lebih lama.
5)      Pengajar menjadi lebih santai karena tidak sepenuhnya berkewajiban untuk memberikan materi.






BAB III
PENUTUP

A.        Saran
            Kebutuhan pendidikan di masa kini  semakin kompleks, begitu juga dengan kebutuhan kurikulum yang ada juga semakin berkembang, sehingga setiap sekolah atau lembaga pendidikan diharapkan mampu menerapkan sistem kurikulum yang sesuai dengan keadaan lingkungan sekolahnya, masyarakat sekitar, dan perkembangan zaman. Memahami sistem dalam pengembangan kurikulum sangatlah penting. Oleh karena itu, masih butuh banyak referensi untuk kita kaji sebagai pelengkap pengetahuan kita dalam memahami sistem kurikulum.      
           
B.         Kesimpulan
Dari masa  ke masa dunia pendidikan di Indonesia sudah mengalami sebelas kali perubahan kurikulum, mulai dari kurikulum 1947 sampai dengan sekarang kurikulum 2013. Yaitu terjadi pada tahun 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997, 2004, 2006, dan 2013. Setiap kurikulum tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing.
Pada dasarnya tujuan dari pembentukan kurikulum pendidikan adalah tujuan setiap program pendidikan yang diberikan kepada anak didik, karena kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan, maka kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum pendidikan.
Ketika Bangsa Indonesia sudah mengenal sekolah tentu saja juga sudah ada kurikulum. Dimana setiap generasi memiliki sejarah kurikulum yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Kurikulum pendidikan di Indonesia senantiasa berubah sesuai dengan zamannya. Bahkan tidak jarang terdapat keterkaitan dengan unsur-unsur politik yang mengiringinya. Dalam pengertian bahwa kurikulum di Indonesia kerapkali mengikuti kehendak pemimpin yang berkuasa pada saat itu. Tetapi semua itu terjadi dan di lakukan untuk kemajuan pendidikan yang lebih baik sesuai zaman sekarang yang serba canggih ini.



DAFTAR PUSTAKA




Comments

Popular posts from this blog

8 Wanita Mirip Barbie

Profil Negara Maju di Dunia

PROFIL STANZA BOY BAND